Sayang,
kisah kita telah usai. setidaknya beberapa bulan lalu. Luka yang kau toreh
masih terlalu basah. Menyebut namamu pun masih terlalu menyakitkan, walau hanya
diperbincangkan dalam canda. Aku ingin kau tak lagi hadir dalam hidupku. Walau dalam
mimpi sekalipun. Setidaknya, begitulah caraku memaafkan segala yang kau dan wanita
20% mu itu lakukan padaku.
Mengganti
nomor pribadi, nyatanya tidaklah cukup sukses menjauhkan aku dari segala kenang
tentangmu. Aku tak pernah bisa menolak hadirmu dalam tidur malamku. Sgala hal
yang ku lihat, ku dengar dan aku lakukan slalu saja berisi penuh bayang ingatan
bersamamu. Semenyebalkan itukah sgala kenang bersamamu?! Terus menyakiti rasa
dalam dadaku.
Aku tak
menginginkan ini. Aku ingin ketenangan, bukan merasakan getirnya kenangan. Aku
ingin semua berakhir, Tuhan. Seperti asa bersamanya, dulu.
Friday, 27 June 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment