Monday, 16 June 2014
saat sakit
Sejak semalam aku tak enak badan. Berkali-kali bersin, dan badan terasa panas. Ahh!! Penyakit bocah ini datang, setelah sekian lama tak pernah menghampiri.
Sore ini aku hanya berdiam diri, di kost. Kemudian lamunanku melayang ke saat-saat dimana aku masih kecil. Aku kecil yang item, gendut, rewel dan begitu menyebalkan. Saat kecil, aku begitu takut pada obat. Sampai-sampai, saat sakit, hampir satu keluarga menjagalku demi meminumkan obat ke mulutku. Hahaa itu konyol sekali.
Kata Simbok yang dari dulu mengurusku, saat sakit aku selalu mengigau nggak karuan di tengah tidurku. Bangun tengah malam hanya untuk menengguk air putih. Dan sudah pasti begitu manja. Meminta makanan ini itu, tapi tak dimakan.
Sebagai seorang anak, aku memang amatlah manja. Tapi sebagai perempuan, aku termasuk dalam spesies yang mandiri. Aku tak ingin terbiasa menggantungkan apa-apa pada orang lain. Karena kau tahu, tak selalunya mereka ada untukku.
Disaat seperti ini, aku ingin bermanja-manja. Menggelayutkan badan ke bahunya, mendapat usapan lembut di kepala dan punggung hingga terlelap, kecupan hangat di pipi dan kening. Ahh!! Khayalku terlalu jauh. Saat berpacaran saja aku tak pernah mendapatkan perlakuan manis itu, apa lagi disaat jomblo seperti ini. Terlalu mustahil untuk diminta.
Aku ingin dirawat dengan penuh kasih seperti dulu aku merawat (mantan) pacarku. Membawakan makanan ke kostnya, menunggui ia terlelap dalam tidurnya, memijit badannya, mengusap lembut kepalanya saat aku pangku, dan mendaratkan kecupan hangat di pipi dan keningnya.
Mungkin pada akhirnya itu hanya akan menjadi sebuah angan dan khayal. Yang terus tersembunyi dalam dada. Takkan menjadi nyata. Setidaknya untuk saat ini.
Categories
Kopi Cinta,
Perihal Hati yang Patah,
Sebuah cerita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment