Kau tahu, cemburu
terkadang memang terlalu sulit untuk dipahami logika. Sayang yang terlalu
berlebih terkadang memang mengikis logika secara perlahan. Disadari ataupun
tidak.
Jangankan wanita
yang mampu membuatmu tersenyum, secangkir kopi dipagimu pun aku cemburui. Ia bahkan
bisa mengecup bibir ditengah kantukmu, menghangatkan tiap dinginmu, dan
membuat pagimu menjadi begitu menyenangkan. Ia mampu
membangkitkan semangatmu.
Andai bisa, aku ingin
menjadi guling di kamarmu. Yang setia menemani tidurmu. Mendapat hangat dekapmu
sepanjang malam. Aku ingin menjadi baju yang menempel di badanmu sepanjang
hari. Menghirup wangi aroma tubuhmu. Menyerap segala lelah dan peluhmu. Menghangatkan
badanmu, saat kau kedinginan.
Ahh!! Itu semua
terlalu berlebihan. Siapalah aku ini. Hanya semilir angin yang (mungkin tak
sengaja) lewat di hidupmu. Tak pernah kau anggap berarti. Berlalu tanpa makna.
0 comments:
Post a Comment