Hari itu aku iseng mengirim sebuah email berisi curhatan pada
seorang penulis novel dengan jumlah follower hampir 60k.
Begini, email yang aku kirim.
Kakak, aku ingin sedikit berbagi luka di hati. Ini kali
pertamanya aku benar-benar merasakan hati yangluluh lantak, hancur
berkeping-keping. Aku menjalin kisahku dengannya selama 2tahun. Aku pikir dia
berbeda. 2 tahun berjalan denganbaik. Dengan begitu nyaman. Dia sudah seperti
kakak bagiku, seperti sahabat. Tapi, dia juga seperti adik. Karena meskipun
usianya 3 tahun lebih tua dariku, sifatnya masih begitu kekanakan seperti
bocah. Biasanya, kita ribut karena mantan pacarnya yang selalu mengusik hidup
kami. Yaa sebenarnya bukan sepenuhnya salah mantannya juga. Jika ia tak
meladeni setiap telfon dan texting dari mantannya,tentu mantannya itu takkan
terus-terusan menghubunginya.
Kali ini ceritanya lain, bang. Tanpa sepengetahuanku, dia telah menjalin hubungan dengan perempuan lain. Semua terbongkar minggu lalu, saat aku dan dia berstatus tak lagi bersama. Tapi, kami masih berkomunikasi dengan baik, masih sayang-sayangan. Karena aku pikir, semuanya memang baik-baik saja. Meski nyatanya tak begitu.dia menjalin hubungan itu setidaknya sejak akhir tahun lalu. Aku mulai curiga saat tak sengaja membuka akun twitternya, dan membaca semua isi dalam DM’a. Saat aku konfirmasi langsung siapa perempuan itu, dia hanya menjawab kenalan. Tapi minggu lalu, semua keraguan dan tanda tanya dalam hatiku terjawab sudah. Dengan bukti capture tweet dan beberapa foto yang aku temukan di akun instagram. Mereka memang ada hubungan, lebih dari sekedar kenalan.
Aku pikir selama ini aku sudah memberikan yang terbaik untuknya. Memberikan segala apa yang bisa aku berikan. Nyatanya,semua itu tak pernah cukup. Aku ingin move on, kak. Tapi semua luka itu masih terlalu menyakitkan. Mohon saran dari kakak, baiknya aku gimana biar bisa cepat berdamai dengan keadaan. Dengan kenyataan yang tak seindah pengharapan.
Terimakasih ^^
Kali ini ceritanya lain, bang. Tanpa sepengetahuanku, dia telah menjalin hubungan dengan perempuan lain. Semua terbongkar minggu lalu, saat aku dan dia berstatus tak lagi bersama. Tapi, kami masih berkomunikasi dengan baik, masih sayang-sayangan. Karena aku pikir, semuanya memang baik-baik saja. Meski nyatanya tak begitu.dia menjalin hubungan itu setidaknya sejak akhir tahun lalu. Aku mulai curiga saat tak sengaja membuka akun twitternya, dan membaca semua isi dalam DM’a. Saat aku konfirmasi langsung siapa perempuan itu, dia hanya menjawab kenalan. Tapi minggu lalu, semua keraguan dan tanda tanya dalam hatiku terjawab sudah. Dengan bukti capture tweet dan beberapa foto yang aku temukan di akun instagram. Mereka memang ada hubungan, lebih dari sekedar kenalan.
Aku pikir selama ini aku sudah memberikan yang terbaik untuknya. Memberikan segala apa yang bisa aku berikan. Nyatanya,semua itu tak pernah cukup. Aku ingin move on, kak. Tapi semua luka itu masih terlalu menyakitkan. Mohon saran dari kakak, baiknya aku gimana biar bisa cepat berdamai dengan keadaan. Dengan kenyataan yang tak seindah pengharapan.
Terimakasih ^^
Begini balasan yang aku terima. Sama seperti yang ia posting di
blognya.
Menyembuhkan luka itu memang tak semudah makan sate Padang, dik. Apalagi kalau lapar, sebentar juga beres. Abis.
Menyembuhkan luka butuh proses yang agak panjang, sekarang tergantung kamu. Mau berlama-lama dalam kesedihan, atau bersyukur karena kamu tahu siapa dia sebenarnya.
Nggak kebayang kan kalau kamu tahunya setelah kalian menikah, atau setelah kalian punya anak? pasti akan lebih sakit.
Sekarang, kamu jalani saja hidup yang baru, buka hati lagi, selalu ada cinta baru yang mampu menyembuhkan. Meski kemungkinan terluka selalu ada. Tak usah takut! itulah hidup.
--boy candra
Menyembuhkan luka itu memang tak semudah makan sate Padang, dik. Apalagi kalau lapar, sebentar juga beres. Abis.
Menyembuhkan luka butuh proses yang agak panjang, sekarang tergantung kamu. Mau berlama-lama dalam kesedihan, atau bersyukur karena kamu tahu siapa dia sebenarnya.
Nggak kebayang kan kalau kamu tahunya setelah kalian menikah, atau setelah kalian punya anak? pasti akan lebih sakit.
Sekarang, kamu jalani saja hidup yang baru, buka hati lagi, selalu ada cinta baru yang mampu menyembuhkan. Meski kemungkinan terluka selalu ada. Tak usah takut! itulah hidup.
--boy candra
0 comments:
Post a Comment