Wednesday 18 June 2014

Melodi pahit

Posted by Nana W at 01:06


Siang ini tak terlalu terik. Tapi tetap saja,sukses membuat gerah. Terlebih suasana hati yang tak menentu seperti sekarang ini. Aku lelah!! Bertopeng ceria dibalik canda tawa. Kala rasa yang tak pernah kuingin kembali datang, menyusup masuk dalam dada.
Meski slalu kubungkam, ia selalu saja sukses menorobos masuk. Mengobrak-abrik apa-apa yang telah aku tatakan. Luka, rindu, dan sayang bercampur menjadi satu. Menjadi melodi yang terlalu menyakitkan untuk kembali di rasa. Nyatanya, berdamai dengan asa yang harusnya telah musnah bersama goresan luka penghianatan di hati,tak semudah kata yang terucap di bibir. Ikhlas tak bisa datang begitu saja. Seperti hal lainnya yang terjadi di dunia ini, ia butuh proses.
Aku tak ingin membencinya, pun perempuan itu. Meski hati ini telah remuk dibuatnya,aku tetap tak ingin mengotorinya dengan kebencian. Aku hanya ingin ikhlas, dengan belajar tak peduli. Dengan menghapus namanya dalam tiap doa yang kurapalkan. Dan menghilangkan kebiasaan melirik fotonya di kamar.
Kini semua foto kenangan selama 2tahun itu telah aku buang jauh. Tak ingin lagi aku melihat setumpuk kenangan dalam tiap folder yang ku susun dengan rapi. Bahkan untuk sekedar mengintip sekalipun. Barang-barang itu telah aku singkirkan. Meski tak aku buang. Boneka, jaket, baju, dan satu set meja berisi aquarium dan printer masih aku jaga dengan baik. Nanti, saat tiba waktunya, satu set meja itu akan aku kembalikan kepada pemiliknya. Meski tak sekarang.
Dan kenang, biarlah kenang. Tersisa dalam ingatan.semua yang telah usai biarlah berlalu. Akan kusambut dengan penuh keceriaan, cinta dan kisah baru. Pun lukanya.

0 comments:

Post a Comment

 

Tumpah Ruah Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting