aku merindu

 pernah nggak sih, kalian ngerasain sesak di dada, nyampe nangis-nangis nggak jelas karena kangen sama seseorang? kangen senyum dan tawanya, tingkah polahnya yang kadang nyebelin, tapi slalu bikin kangen. dekap hangatnya yang selalu menenangkan. kecupan mesra dari bibirnya.
kalian tahu kalian kangen, tapi nggak bisa berbuat apa-apa. jangankan untuk mengobati rindu dengan temu, mengatakan padanya kalau kalian rindu saja kalian tak bisa. aku tahu gimana rasanya itu. karena kini aku merasakan itu semua.
sepenggal bayangan manis bersamanya mendadak hadir dalam ingatan. membuka album-album lawas, berisi potongan cerita yang telah usai. terbayang kembali bagaimana senyum itu tersungging di bibirnya. bagaimana candaannya yang sukses membuat perutku mules karena terlalu banyak ketawa. bagaiamana nakalnya ia saat menggelitiki bagian-bagian tubuhku yang membuatku kegelian.
hingga akhirnya, perjumpaan di dalam mimpi bagaikan air jernih di tengah padang pasir. begitu menyejukkan. begitu melegakan asa akan hausnya pertemuan. ini sudah lebih dari cukup untukku. aku cukup tahu diri untuk mengerti, bahwa ia tak lagi milikku. bahwa ia tak lagi bersamaku. senyum itu, canda tawa itu, dan semua kelakuan nakalnya, bukan lagi ia tujukan untukku.
terimakasih, telah mengobati rindu ini. walau sekedar dalam mimpi. semoga kau bahagia dengannya. semoga aku lekas mengikhlaskan "KITA".