Malam ini hanya ada
sedikit bintang di langit. Bulan tertutup awan mendung. Rintik gerimis perlahan
mulai membasahi tanah yang kering, membuat perpaduan wangi hujan; bau debu yang kerontang terkena sejuknya
tetesan air dari langit. Menyebar ke segala penjuru, terbawa angin.
Ada rindu yang pulang,
saat aku terdiam menikmati rintik hujan. Bukan pada mantan kekasih yang 2tahun
menemani. Tapi pada seseorang yang begitu setia menemani, saat aku terpuruk
karena tikaman pisau pengkhianatan. Dia yang melukis tawa dan pelangi di tiap
hari-hariku sepanjang aku membuka mata; walau kebanyakan hanya melalui pesan
singkat.
Rindu ini, hanya terobati
dengan mencium dan memeluk baju yang (aku minta) ia tinggalkan untukku. Dengan wangi
Polo Sport, yang aku beli tadi seusai santap malam; sesuai parfum yang biasa ia
pakai. Aku menggilai aroma tubuhnya. Menggilai tiap dekap hangat dan kelembutan
manis kecup bibirnya. Serta kenyamanan bagaimana dia memanjakanku.
Jujur, kini ia tak
setampan dulu. Putih, manis dan mempesona. Kini ia item, tapi begitu dewasa. Setidaknya
itu kesan yang aku dapat dari cara dia berfikir, dan bercerita saat Quality
time di hari sebelum kepulangannya. Begitu berbeda, dengan ia yang kukenal
4tahun lalu.Tapi rasa itu masih tetap miliknya. Sama seperti 4tahun lalu. Tak ada
yang berubah. Seperti masa depan hubungan ini. Tetap sama. Tanpa kejelasan;
tanpa tujuan, apa lagi masa depan.
Kita, hanyalah 2 anak
manusia yang mencoba saling memberi kenyamanan. Menciptakan bahagia, (berharap)
tanpa memberi luka. Meski sebenarnya, aku paham betul; perpisahan kita suatu
hari nanti, akan menjadi yang paling menyakitkan. Kisah tanpa awal ini, entah
harus sampai kapan kita jalani; kita perjuangkan. Tak ada passion nyata yang
membuatku bersemangat kala ragu datang menghampiri. Yang membuatku terus
bertahan sampai detik ini adalah, bahwa hanya kamu yang mengerti aku begitu
dalam. Memberi perlakuan yang begitu manis, yang diharapkan oleh setiap wanita.
Kau yang selalu sukses meredam duka dengan tawa. Melelehkan tiap perthananan
yang aku bangun. KAU.. selalu menjadi yang teristimewa di hatiku.
0 comments:
Post a Comment