Thursday 21 February 2019

Gadis kecil bernama Mariam

Posted by Nana W at 12:46 0 comments
Nara Station 21 February 13:12 
Ini adalah hari ke duaku di Nara, sekaligus hari terakhir. Yaaa, aku bersiap untuk kembali kedunia nyata. Kereta yang akan membawaku menuju Kyoto masih 10menit lagi. Jadi aku memutuskan untuk menunggu di lantai bawah, karena udara di luar terlalu dingin. 



Aku duduk di kursi tunggu tepat di  samping elevator. Sebelah kananku adalah tangga peron pemberangkatan no 4-5menuju Kyoto. Tepat di sebelah kanan tangga terdapat  toilet wanita, dan sebelahnya lagi toilet pria. 
Beberapa saat setelah duduk datang seorang wanita berhijab hijau dengan long coat berwarna abu. Wajahnya khas orang melayu. Yaa, dia orang Malaysia yang tengah berlibur menikmati musim dingin di Jepang. Ia datang bersama suami, ayah dan ibunya. Dalam gendongannya,ada seorang anak perempuan yang aku perkirakan usianya tak lebih dari 1tahun. Si gadis kecil berhidung mancung, bibir mungil, mata besar berbinar dengan bulu mata nan lentik, dan pipi membulat bagai bakpao. Ia mengenakan jaket tebal berwarna hijau muda. Udara dingin membuat ingusnya terus mengalir. Bahkan hampir menyentuh bibir atas nya. 
Si cantik bernama Mariam ini tengah asik menikmati cookies. Sepertinya ia baru mulai memakan cookies belum lama ini. Aku berpikir demikian karena giginya yang baru tumbuh beberapa. Ia terus asik menikmati camilannya tanpa menghiraukan sekitar. Tapi ia sempat beberapa kali tertawa ke arahku saat aku bermain peek a boo dengannya. Ahhh si Mariam ini lucu sekali. Menggemaskan. 
Setelah beberapa menit duduk bersama akhirnya Mariam dan keluarganya beranjak. Mereka berencana melanjutkan perjalanan ke Osaka. Sementara aku akan pulang dengan rute melewati Kyoto. 

Selamat berlibur Mariam. Senang bertemu denganmu, walaupun hanya sebuah pertemuan yang amat singkat. 

Wednesday 20 February 2019

Selamat ulang tahun, diri sendiri

Posted by Nana W at 08:54 4 comments
Kyoto, 20February 2019 10:06


Sejak semalam hingga pagi tadi hujan terus turun tanpa henti. Tak terlalu deras, tapi cukup untuk membuat kepalamu sakit jika berada di luar tanpa payung selama lima menit. Udara di sini tak terlalu dingin, jadi aku merasa cukup menikmati perjalanan pagi ini. 
Aku mengawali pagiku dengan sebuah ucapan selamat ulang tahun dari ibuku. Iyaa, ini adalah hari ulang tahunku yang ke dua puluh sekian. Setiap tahun di tanggal yang sama, ibu selalu menjadi orang pertama yang memberiku ucapan. Bukan tulisan yang panjang, tapi selalu mendarat dengan tepat di relung hatiku. Ia selalu menuliskan harapan  dan doa-doa yang membuat mataku berkaca-kaca saat membacanya. Aku tahu, aku belum menjadi anak yang cukup baik dan membanggakan bagi ibu. Tapi ia selalu mencintaiku lebih dari apapun. memberiku dukungan dan sandaran di saat-saat tersulitku seperti sekarang. Ahh, rasanya aku tak sanggup menulis cerita tentang ibu di tengah padatnya gerbong kereta yang sedang melaju menuju Kyoto Station ini. Kini mataku mulai terasa panas dan  berair. 
Saat menulis catatan ini aku sedang berdiri di antara kerumunan dengan satu sisi telinga tertutup earphone mendengarkan alunan musik BIGBANG. Bukan musik yang mellow memang, tapi tetap saja tak mampu membantuku menghalau rasa yang tak menentu ini. Entahlah. Aku juga tak tau perasaan apa yang tengah datang dalam dada. Seperti sesak yang hanya bisa diungkapkan dalam air mata. Sudahlah, aku tak ingin menjadi semakin menyedihian dengan kegundahan itu.  

Sebelum mengakhiri tulisan ini, aku hanya ingin menyampaikan pesan pqda diriku sendiri. ''Nana, terimakasih untuk terus bertahan dan mencoba kuat. Aku tahu ini tak mudah, tapi aku percaya. Selama kita masih memiliki keyakinan dalm hati, kita pasti mampu melewati ini semua. Mari, belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu dan kembali bangkit. Membangun diri  menjadi versi terbaik dirimu. Jangan pernah berpikir untuk menyerah. Bukankah doa dan dukungan dari ibu sudah lebih dari cukup untuk menguatkan?! Ingat baik-baik, kita bukan PECUNDANG!!''

Monday 18 February 2019

Pelarian baru

Posted by Nana W at 05:35 0 comments

Selasa, 22 Januari 2019
Sejak hari minggu kemarin, cuaca di sini sedang sendu. Langit gelap dan sesekali hujan turun mengguyur. Aku merindukan aroma hujan yang tak kunjung datang. Berbeda dengan saat di Indonesia, di Jepang aku nyaris tak pernah menghirup aroma hujan walau barang satu kali. Sesuatu yang aneh. Pikirku.
Entah kekuatan magis apa yang hujan bawa, tapi ia sering membuat perasaanku gundah. Ada kalanya ia membuatku merindukan rumah, pelukan hangat dari seseorang, tawa riang diantara obrolan asik, dan hal-hal yang tak pernah aku dapatkan di sini. Kadang, ia juga membuatku seolah jengah dan lelah dengan kenyataan yang ada. Itukah rindu? Atau hanya sekedar rasa sepi? 
Aku menyembunyikan segala perasaan yang tak menentu dalam dada ini sepanjang tahun. Sepanjang hari. Dalam sebuah tawa riang dan senyum yang terus mengembang. Ini bukanlah sebuah kepalsuan. Hanya pelipur lara yang seringkali justru membuatku kian sakit saat sendiri. 
Kini, aku menemukan pelarian baru untuk menghindari sepi. Yaa, sesuatu yang bisa membuatku terus tersenyum dan berbinar saat memandangnya. BIGBANG! Ini bukan kali pertamaku menyukainya. Dulu, aku pernah begitu menyukainya. Hanya sekedar suka. Tapi kini, saat aku memandang mereka, aku menemukan pandangan baru tentang hidup. Bahwa, mereka telah berusaha dan bekerja dengan begitu keras hingga mencapai titik ini. Kemampuan, popularitas, kekayaan, kejayaan, dan wajah yang menawan. mereka tidak mendapatkannya dalam satu dua tahun. Lagi, dibalik tampilan mereka yang selalu mempesona saat di panggung, mereka pasti mengemban begitu banyak beban berat di bahunya. 

Uri Taeyang, GD, TOP, Seungri dan Daesung. Fighting!! kami mencintaimu. Tetaplah kuat, dan saling menjaga satu sama lain. Apapun yang terjadi, kami mencintaimu 💕














Sunday 17 February 2019

Pertemuan singkat

Posted by Nana W at 18:21 0 comments
Siang ini matahari tak terlalu terik. suhu ruanganpun cukup sejuk. Aku duduk menikmati coffee latte panas di kursi pojok sebuah coffeehouse. Aku membuat janji untuk bertemu dengan seseorang di coffeehouse ini malam tadi. 
Hampir 40menit aku duduk di sini, tapi ia masih tak kunjung datang. Saat di telfon tadi, ia hanya bilang akan cepat menyusulku setelah urusannya selesai. yaa, dia memang begitu sibuk, jadi kami pun jarang memiliki waktu untuk bertemu. Ini memang bukan pertemuan pertama ataupun ke dua kami, tapi ia selalu berhasil membuat jantungku berdegup kencang saat menanti pertemuan. 
Satu jam pun berlalu.  Aku sibuk menikmati alunan musik di ponselku melalui earphone, sambil menatap baby breath yang terangkai rapi dalam sebuah vas bening di atas meja. Hingga aku tak menyadari bahwa dia sudah datang. 
Seperti biasanya, ia selalu tampil menawan meski dengan gaya sederhana sekalipun. Kali ini ia memakai kaos polos berwarna putih dengan celana pendek selutut berwarna hitam dan sepatu vans berwarna senada, kesukaannya. Senyum manis terus mengembang lebar di pipinya. Sekali lagi, aku dibuat jatuh hati olehnya. Dengan lembut tangannya mengusap pipiku, seraya mengatakan maaf karena membuatku lama menunggu. Tak lupa ia juga mengenalkan teman-teman yang datang bersamanya. Yaa, Ini adalah kali pertama aku bertemu dengan teman-temannya. Mereka begitu hangat, hingga membuatku merasa seperti bukan orang baru. 
Selama pertemuan itu, mereka terus menggodaku, karena berhasil memenangkan hati sahabat baik mereka. Aku hanya bisa menjawab godaan mereka dengan tawa. Mereka pun terus melontarkan jokes hingga membuat pipiku pegal menahan tawa. Sementara tanganku terus menggenggam erat jemarinya. Seperti tak ingin kulepaskan meski hanya sedetik. 
Dua jam pun berlalu begitu cepat. Jam di ponsel menunjukkan pukul 16.23. Kini mereka bersiap untuk pergi. Ia mendekapku erat, dan mengecup bibirku dengan lembut sebagai penutup pertemuan kami. Ia juga berjanji akan meluangkan jadwal secepatnya agar bisa menghabiskan waktu bersama lebih lama. 
Sampai ketemu lagi, MINE. Aku akan merindukanmu. Sangat merindukanmu. 


*Sudah, kalian tak perlu terlalu mengkhayati cerita di atas. Itu hanyalah cerita dalam mimpi tidurku malam tadi 🤪
 

Tumpah Ruah Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting