Sunday 4 July 2021

Andai ini nyata

Posted by Nana W at 19:38 0 comments

Malam berlalu dengan sunyi. Tak ada alunan musik ataupun suara tv yang kubiarkan menyala seperti Biasanya. Degup jantung dan hembusan panjang nafasnyalah yang sedari tadi kudengar. 

Seperti malam lainnya, ia selalu melingkarkan tangan kanannya di pinggangku saat tidur bersama. sementara lengan kirinya ia biarkan menyangga leherku. Aku terus menatap wajahnya yang terlelap dengan tenang. Mengelus pelan pipinya dan sesekali menghujaninya dengan kecupan lembut. 

Bibirnya penuh dan merekah. Tempat keluarnya senyuman manis dan kata-kata menenangkan yang selalu berhasil meluluhkan tiap amarahku. Mata sipit dengan double eyelid, yang memancarkan pandangan teduh dan menyenangkan. Hidung tinggi, kulit halus dan seputih susu melengkapi kesempurnaan Tuhan dalam menciptakan fisiknya yang tegap dan semampai. Perilakunya yang penyayang dan penuh tanggung jawab, pandai menahan amarah dan menyembunyikan kegelisahan hati. Berkali-Kali, tanpa bosan hatiku selalu jatuh padanya. 


Tuhan.. Aku tak ingin mengharapkan banyak hal. Cukup lah dengan memberi orang yang kusayangi ini kekuatan. Kekuatan untuk melewati segala duka dan rintangan dalam hidupnya. Kekuatan untuk terus berusaha meski langkahnya tak pernah mudah. Jangan biarkan mata jahat merengkuh senyum manis di wajahnya. Tak ada yang kuharapkan selain bahagia dan segala kebaikan membersamai tiap langkah dalam hidupnya. 

Tuhan.. Andai saja ini semua nyata. Maka akan kurelakan hidupku tanpa sedikitpun penyesalan, jikapun harus berakhir esok hari.  

Sunday 6 June 2021

Rasa sayang aku ke kamu

Posted by Nana W at 21:41 0 comments


Seperti benang kusut, ingin rasanya aku mengurai satu persatu isi pikiranku. Agar mudah aku memahami dan menata kembali gambaran tentang dirimu dalam kepalaku. Gambaran tentang bagaimana pertemuan pertama kita, bagaimana awal kisah ini bermula. Pun dengan bagaimana rasa kecupan pertama darimu, pelukanmu, dan juga genggaman tanganmu. Apa yang membuatku pada akhirnya memilih jalan ini? Apakah rayuanmu? sikapmu? ataukah memang benar perasaan yang datang dengan tiba-tiba?
Rasanya seperti baru kemarin kita bergurau tentang rayu-merayu, namun nyatanya hari-hari telah begitu banyak berlalu. Rindu yang selalu membuat tiap malamku terasa lebih hening dan dingin, penantian akan sebuah temu yang membuat hari terasa begitu panjang.  
Pernah suatu hari, kamu bertanya. ''Sesayang apa kamu sama aku?''. Aku sempat bingung bagaimana menjawab pertanyaanmu. Aku ingin memberimu jawaban yang tak terlalu muluk tapi cukup realistis. akhirnya, kuberanikan diri denagn menjawab ''Mungkin ngga terlalu banyak, tapi lebih dari cukup untuk menahan egoku biar ngga mengharapkan apapun dari kamu, lebih dari cukup buat ngeredain overthinkingku sama sikap kamu''. 


Nagoya, Juli 2020 
 

Tumpah Ruah Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting