Monday 17 August 2015

Turki negara Islam yang kini demokrasi Sekuler

Posted by Nana W at 23:41

Baru inget kemaren-kemaren ngebahas soal negara Turki. Gara-gara drama Turki lagi ngebooming tuuh di Indonesia. Wk jadi ada yang ngomong "Turki kan negara Islam, tapi kok orang-orangnya nggak pada pake jilbab?! Malah bajunya pada mini-mini. Padahal ada yang nyebut [subhanallah, bismillah dll]". Karena aku nggak yakin sama yang aku tau, jadi aku cum diem. Naah tadi akhirnya aku browsing buat mastiin yang aku tau tuh bener apa nggak.
Hasil search di mbah gugel ngejawab pertanyaanku. Ternyata bener, seingetku Turki emang negara Sekuler sejak kekuasaan Mustafa Kemal Attaturk. Jadi, dulu sejak kekuasaan Kesultanan Utsmani sekitar tahun 1400an M, Turki emang negara Islam. Segala hukum yang berlaku berdasarkan hukum-hukum Islam. Masjid, madrasah berkembang pesat. Islam menyebar hingga ke sebagian besar Eropa [pemerintahan Suleyman Khan].
Sejak 1923M Mustafa Kemal Attaturk mengubah bentuk kesultanan menjadi negara Demokrasi Sekuler. Ia memisahkan urusan negara dengan urusan agama. pemerintah tak mau campur tangan pada yang beragama maupun tak beragama. penggunaan jilbab dan pembangunan masjid mulai dibatasi. penanggalan nasional udah pake Masehi, bukan Hijriyah seperti sebelumnya. Turki mulai menjadi negara yang kebarat-baratan. Wanita berbikini mulai wajar. Peluk ciyum di tempat umum sudah menjadi hal yang biasa. B daging babi dan alkohol pun mulai diperbolehkan. pub dan diskotik menjamur dengan bebas. Bahkan lebih mirisnya lagi, Turki seakan tutup mata dengan negara-negara Islam yang sedang berperang. Turki lebih memilih untuk berpihak pada dunia barat. [Kalo nggak salah] Turki bahkan nyediain pangkalan buat AS saat perang Iraq dan Afganistan. Ada juga berita tentang seorang presiden yang pada masa itu, adalah seorang muslim yang taat pada agama. Para tentara dikabarkan menolak presiden tersebut karena takut akan menerapkan hukum islam dalam UUD. Istrinya yang  berjilbab pun tak luput dari penolakan masyarakat. Itu Karena sebagai ibunegara, ia dinilai menggunakan atribut agama dalam hal-hal kenegaraan. Atribut negara yang dimaksud kaya peci, sorban, jilbab dll. Yang mana kita tau hal-hal seperti itu adalah sebuah larangan.
Duuh, As a moslem, it make me so sad to hear that. Apalagi aku kagum banget sama kepemimpinan sultan Seleyman raja ke 10 Ottoman. Sekarang, semua hal berbau Islam seakan tinggal kenangan.
Tapi taun 2011 semua mulai berubah. Perdana menteri Erdogan mencabut aturan larangan mengenakan jilbab bagi wanita muslim. Hal ini karena larangan tersebut dinilai sebagai perampasan hak warga negara secara sepihak dan jelas nggak sesuai dengan prinsip demokrasi. Sepertinya ia mulai berusaha mengikis sekuleriame sedikit demi sedikit dan menerapkan demokrasi dengan sebaik-baiknya.

0 comments:

Post a Comment

 

Tumpah Ruah Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting