i miss you. missing your smile, your laugh, your smell, your hug, your kiss, and every single thing about you. I always remember every moment we spent.
moment itu, bulan ke 3 kita; saat kita pergi berlibur ke Jogja bersama teman-temanmu. aku perempuan sendiri, diantara 6lelaki. di Pantai parangtritis, kau membuatku tertawa hingga tak bersuara. lelucon sederhanamu itu, nyatanya mampu membuatku mules menahan tawa. kita begitu menikmati momen itu. momen liburan pertama kita.
Semarang yang penuh cerita. kita menghabiskan ratusan hari bersama di Semarang. sgala canda tawa, dan tangis. sgalanya tercipta di kota ini. kebahagiaan kita, kesengsaraan kita. sgala suka cita kita lewati bersama. tanpa mengeluh, kita berhasil melewati semuanya.
Solo yang penuh pengorbanan. saat PPL, saat KKn, aku slalu berjuang mempertemukan rindu pada tuannya. panas hujan tak lagi jadi halangan. jauh-jauh dari pekalongan, aku sampai di kota itu jam 1 dinihari. melewati rumah-rumah warga, berjalan dalam kesendirian. ahhh masa itu. telah tertinggal jauh di belakang.
bekasi yang menyakitkan. setidaknya aku mengunjungimu di bekasi 2x. terbiasa menahan lapar seharian. mencuci dan menyetrika pakaianmu. menyiapkan pakaian kerjamu. sgala keperluanmu kerja. menghabiskan siang dengan tidur malas menahan lapar. sesulit apapun masa itu, aku selalu merasa bahagia. karena ada kamu yang menemani tiap malamku.
tapi kini, semua kenangan itu hanya bersisa dalam ingatan. kau membuangku demi wanita itu. kemudian memintaku kembali berjuang tanpa ada maaf dan penyesalan. mungkin aku memang tak pernah berarti di matamu. perjuanganku slama ini seperti berakhir sia-sia. kembali berjuang untukmu bukanlah perkara sulit bagiku. tapi aku menyayangi diriku sendiri. aku tak akan membiarkan kau menyakitiku lebih dallam lagi. rasa cinta untukmu memang masih tertumpuk dalam dadaku. tak dapat kupungkiri, harapan untuk bisa kembali bersamamu memang masih ada. tapi aku tak ingin itu terjadi. selama kautak menunjukkan padaku bahwa kau memang layak untuk aku perjuangkan (lagi). aku tak ingin memprioritaskan seseorang yang menduakan cintaku. yang berkhianat pada setia yang selama ini kujunjung tinggi.
aku, terlalu berharga untuk terus kau sia-siakan. terlalu manis untuk terus kau sakiti. aku hanya membutuhkan cinta dan setiamu. bukan dusta dan pengkhianatanmu.
Saturday, 23 August 2014
bukan prioritasku lagi
Categories
CINTA,
Kopi Cinta,
Perihal Hati yang Patah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment