rindu tak pernah bisa memilih kepada siapa ia berpulang. ia juga tak pernah memaksa untuk diterima dengan baik. ia tak pernah lelah berpulang, meski seringkali dis ambut dengan penolakan.
seperti halnya rinduku. yg selalu berpulang padamu, meski seringkali tak kau indahkan. meski ia sering kau abaikan. kau acuhkan.
sayangnya, rindu yang seringkali kau tolak ini semakin hari semakin bertambah besar. hingga akhirnya membuat sesak dada. menyisakan peluh dan air mata. karena ia tau, sakit atas luka yang kau torehkan, tak pernah melebihi cintanya. ia akan terus berpulang. dengan ataupun tanpa penerimaan.
Tuesday, 28 January 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment