jujur itu menyakitkan, tapi tidak membunuh

setiap manusia pastilah memiliki sisi egoisnya masing-masing. selalu berusaha melakukan pembenaran atas dirinya sendiri. benar ataupun salah. sebagai upaya perlindungan harga diri. itu karena tidak semua orang mampu berbesar hati mengakui kesalahannya. apa lagi meminta maaf.
upaya pembenaran diri dengan kebohongan tentu bukanlah solusi yang bisa benarkan. justru kau akan terus menyakitinya dengan semua kebohongan-kebohongan yang kau bangun untuk menutupi kebohongan pertama atas upaya pembenaranmu.
sadarlah. ingatlah. lebih baik kau menyakitinya dengan sebuah pengakuan yang jujur, daripada terus menyakitinya dengan kebohongan-kebohonganmu. dia akan lebih menghargai kejujuranmu diatas apapun. akan memaafkanmu meski kau tak meminta. berbeda jika sebaliknya. yang ada dia akan merasa muak terhadapmu. habis kesabaran untuk menghadapi semua dustamu.
jika kau benar menyayanginya, kau harusnya lebih tau mana yang benar-benar dia butuhkan. kejujuranmu, ataukah harga dirimu yang kau bangun dengan kebohongan. kejujuran mungkin menyakitkan, tapi tidak akan membunuh, seperti kebohongan.