aku terlalu acuh akan kata hatiku. terlalu percaya, akan buai kata-kata manis yang keluar dari bibirnya. tertipu tatap manja matanya, dan sikap seolah tak pernah terjadi apa-apa darinya.
Tuhan, sebodoh itukah aku. sepolos itu aku. hingga ia terus saja berulang-ulang memperlakukanku dengan sesuka hatinya. sia-siakah apa yang aku lakukan untuknya selama ini. kurangkah segala perjuangan dan kesabaranku selama ini?!
sempat terbesit dalam pikiranku, dosa apakah yang aku lakukan, salah apakah aku padanya, hingga dia menorehkan luka begini dalam dalam hatiku?! hingga ia tega menghancurkan rasa dalam dadaku?! apakah aku terlalu buruk untuknya, hingga ia tak pernah menghargaiku sedikitpun?! kalau memang begitu adanya, kenapa tak sejak dulu ia meninggalkanku?! kenapa baru ia begini setelah 2 taun?! setelah rasa ini tumbuh begitu subur dalam dada.
Ingin rasanya aku berteriak. mencaci dan memaki. mengeluarkan segala sesak dalam dada. menuntut penjelasan atas apa yang ia lakukan. tapi untuk apa?! semua takkan ada artinya. takkan ada gunanya. takkan merubah keadaan menjadi lebih baik. dan takkan membuat luka di dada ini menghilang.
Tuhan, kuatkan aku. kuatkan aku untuk melewati semua proses sulit ini. untuk mengikhlaskan semua yang terjadi. untuk segala hal yang tak mampu aku pahami.
0 comments:
Post a Comment