Friday, 25 December 2015

Pagi di desa

Posted by Nana W at 06:33
Tak seperti hari-hari biasanya di Semarang, saat di rumah aku selalu sukses bangun pagi. Udara dingin yang sejuk, bercampur aroma khas pagi pedesaan. Wangi masakan yang menguar dari balik dapur, selalu menjadi hal yang ku rindukan. Tak seperti di Semarang, saat di rumah ketenangan begitu mudah didapat. Terlebih tak pernah ada bising oleh suara kendaraan yang lalu lalang setiap saat. Kabut sesekali masih sering muncul.
Persawahan masih luas membentang, dengan hijau padi yang terlihat belum lama di tanam memenuhi tiap petaknya. bukit-bukit berjajar dengan kokohnya. Berwarna biru dipenuhi pohon-pohon kekar. Sungai yang terus menggerogoti tebing saat musim hujan tiba, kini juga mengalir deras. Jalanan mulai ramai oleh orang-orang yang berjalan dengan kaki telanjang memikul cangkul dan bekal di gendongan].
Sejauh ini alam di desa yang baru kutempati hampir delapan tahun ini masih asri terjaga. Udara yang sejuk, alam yang hijau. Meski di dekat kotanya, sawah-sawah kini perlahan mulai berubah menjadi pemukiman dan pertokoan. Entah akan menjadi seperti apa dan bagaimana alam disini nantinya, sepuluh - dua puluh tahun kemudian. Bukan tak mungkin, anak cucuku hanya mewarisi keindahan yang aku lihat dan aku rasakan hanya melalui sebuah foto.
Jaman memang semakin maju, teknologi  modern juga terus  berkembang. Tapi tetap saja, manusia takkan pernah merasa puas.

0 comments:

Post a Comment

 

Tumpah Ruah Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting