Cinta memang tak selalunya indah. Beberapa memang tercipta dengan akhir hanya untuk menggores luka. Meski tak bisa dipungkiri, ia juga membuat banyak tawa bahagia.
seperti halnya dengan kisah kita. Hari-hari yang kita lalui bersama. segala canda dan tawa berjalan berdampingan dengan keluh dan kesah dalam keseharian kita. Kita membaginya satu sama lain, mempercayai ia akan sedikit memberikan kelegaan dalam dada.
Kau juga selalu menyemangatiku saat aku terpuruk. Memberikanku harapan-harapan indah tentang cinta dan kebersamaan. Katamu, semua takkan sulit selama tangan kita masih saling menggenggam.
Tapi itu dulu. Dulu, Saat yang kita tahu hanya menciptakan bahagia dan saling berbagi. Entah tawa ataupun duka. Hingga akhirnya sesuatu yang disebut perpisahan datang menghampiri kita. Kau begitu membenciku. Tak Ada lagi sapa, tak ada lagi bersama. Hanya duniaku, duniamu. Dan masa lalu.
Kupikir segala apa yang telah kita lewati bersama adalah cinta. Meski yang kau yakini hanyalah rasa iba. Barangkali sgala yang terjadi memang tak lebih dari buaian. Barangkali ini hanyalah cinta sendirian untukku. Tapi tetap saja, kau selalu lebih indah dari embun di pagi hari. Tawamu selalu lebih merdu dari ombak di laut.
Terimakasih untuk segala tawa dan bahagia yang kau hadirkan dalam kebersamaan kita. Terimakasih, telah memberiku kesempatan menikmati cinta. Meski tak lebih dari cinta sendirian.
Inspired from somebody's love story
28 Maret 2015, 01:06
Wednesday, 1 April 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment