sosial media dan kesetiaan

Beberapa tahun terakhir sosial media berkembang begitu pesat. Jenisnya pun mulai bervariasi. Tak hanya facebook, twitter dan instagram, kini aplikasi chating dan sosial media yang lebih private pun berkembang begitu cepat.
Seiring dengan perkembangan sosial media, kini masyarakat umumpun mulai turut beramai-ramai membuat akun sosial media. Tak hanya kawula muda, bahkan anak-anak hingga orang tua pun kini mulai ngeksis.
Bersamaan dengan itu, kini aku mulai sulit untuk percaya pada orang lain. Khususnya kaum lelaki. Ada kekhawatiran tersendiri yang aku simpan salam hati. Iyaa, tentang kesetiaan dan loyalitas.
Dulu, aku pernah pacaran jarak jauh. Waktu itu sosial media yang aku dan dia  gunakan hanya sebatas facebook. Itupun dia amat jarang online. Tak pernah ada perasaan khawatir ataupun curiga dia akan selingkuh dariku. Tapi kini, setelah beberapa kejadian yang aku temukan di akun sosial media milik pacar-pacar yng dulu, aku mulai ragu untuk percaya pada makhluk bernama lelaki. Mulai dari yang flirting-flirting untuk iseng sampai yang jelas-jelas ngegoda dan menjalin hubungan khusus dengan perempuan lain, aku telah mengalami.
Mungkin memang benar apa kata Quote yang beredar. "media sosial mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat". Tak ada yang bisa disalahkan, pun juga dibenarkan. Lewat media sosial seseorang bisa melihat dunia dengan lebih luas. Melihat ribuan bahkan jutaan sosok yang terlihat lebih menarik dari pasangan. Wajar jika pada akhirnya mereka tergoda. Tapi yang aku herankan, tak pernahkah mereka berfikir bahwa apa yang mereka lakukan menyakiti orang lain?! Apa mereka tak pernah membayangkan bagaimana jika hal itu justru terjadi pada diri mereka?! Aku tetap saja tak bisa mengerti pun memahami jalan pikiran manusia-manusia yang demikian.
Harusnya, mereka bisa menggunakan otak dan hati mereka dengan baik. bisa bersikap dengan lebih dewasa. Bukan hanya memikirkan kesenangan sesaat dengan mengikuti nafsu semata.
Aku pikir kesetiaan adalah perihal kesadaran diri. Bukan sesuatu yang harus dituntut. Jika ia ingin menjalin sebuah hubungan, harusnya ia sadar dengan resiko dan tanggung jawabnya. Bukan malah kemudian bermain-main di belakang mencari perkara. Gunakan sosial media sebagaimana mestinya. Seperti sarana mencari dan berbagi informasi, bukan mencari Idaman lain dan membagi cinta.