Selamat hari Jumaaatt!!! Selamat menunaikan ibadah, para calon kepala keluarga!!
Tiba-tiba aku keinget rutinitas jumat siang di tanah kelahiran. Hehe karena rumah mbah deket dari masjid, jadi suara khutbah selalu terdengar dengan jelas. Biasanya aku dengerin dari dalam kamar. Apa nggak dari teras depan rumah. tiba-tiba aku jadi kangen Suara dan intonasi khas itu. Yepp!! Itu suara yang sama dengan guru ngajiku. Khutbah di sana selalu pake bahasa Krama Inggil (Bahasa Jawa alus tingkat tertinggi).
Aku masih bisa ngerasain suasana waktu itu. Duduk di teras depan rumah, kadang sambil tiduran. Nggak ketinggalan botol minuman dan piring yang telah kosong sisa makanku. Suasana yang tenang, dengan udara yang sejuk. Masa-masa itu. Aku banyak merindukan masa-masa di rumah berdinding kayu itu. Rumah sederhana dengan begitu banyak kisah. Jutaan tawa, ribuan air mata.
Pernah juga, aku menikmati suara khutbah jumat dari bawah atap gubug di sawah. Menikmati santap siang bersama orang-orang yang sejak pagi berada di sana. Memandangi hamparan tanaman padi, Dengan suara riak sungai yang mengalir tak jauh dari tempatku duduk. Suasana yang tak lagi kunikmati saat ini. Yaa, setidaknya dua belas tahun terakhir.
Ada yang baru aku sadari saat ini. Begitu banyak hal yang dulu begitu Ingin cepat kulalui, ternyata kini malah menjadi sesuatu yang begitu kurindukan. Yaah, mungkin memang begitu dasarnya sifat manusia. Tak pernah merasa puas. Meski segala yang diingini telah terjadi. Tetap saja, ada bagian yang tak bisa ditinggalkan begitu saja.
Friday, 24 April 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment