Tuesday 4 September 2018

Kabar Jepang hari ini

Posted by Nana W at 21:44
Akhir-akhir ini cuaca di Jepang kurang bersahabat buat jalan-jalan. Terlebih hari ini. Hari ini hampir di seluruh Jepang hujan badai. Yaa, selama beberpa minggu terakhir Jepang emang lebih sering hujan dan mendung. Bahkan beberapa kali disertai angin kencang. Tapi hari  ini adalah yang paling parah. Hujan turun begitu deras sejak semalam. Namun siang tadi, disertai angin kencang dengan kecepatan mencapai 91kmh di jam 3 sore.
Saat badai begini, biasanya akan ada banyak sekolah dan kantor yang diliburkan. Demi keselamatan, beberapa kereta dan bus bahkan menunda jam operasi dan ada juga yang berhenti beroperasi selama beberapa saat. 
Sungai meluap dan pohon tumbang, adalah pemandangan sore yang kutemui saat arah jalan pulang tadi. Lokasi rumah di gunung membuatku terbiasa melewati jalan berkelok-kelok yang menanjak (saat pulang). Kanan-kirinya adalah pohon cemara, seperti di lirik lagu Naik-naik ke Puncak Gunung. Beberapa titik bahkan adalah jurang yang terjal dan dalam dengan ketinggian lebih dari 30m. Saat pulang malam, beberapa kali aku bertemu segerombolan rusa. Ternyata ini bukanlah pemandangan yang aneh di sini. Karna bahkan di beberapa titik ruas jalan ada rambu bergambar rusa. Tapi sore ini pemandangan yang lebih menyeramkan terpampang nyata di hadapanku. Sebelah kiri adalah jurang sedalam lebih dari 30m yang di bawahnya mengalir sebuah sungai dan sebelah kanan adalah tebing yang telah dibeton seringgi 2meter dengan pohon-pohon cemara di dalamnya. Sebuah pohon besar ternyata tumbang menghalangi jalanan menanjak setelah tikungan tajam. Begitu besarnya pohon hingga 3jam pun sepertinya nggak bakal cukup buat ngeberesinnya. Dengan ruang terbatas, mau tak mau akhirnya mobil kantor yang berukuran besar itu harus memutar arah melewati jalan lain. Begitu sempitnya jalan sampai-sampai pengemudi harus turun 2x demi memastikan posisi aman. Beruntung tak ada kendaraan lain di belakang kami, jadi si mobil besar ini tak butuh waktu lama buat putar arah. 

800m dari rumah, ternyata ada kejadian yang sama. Pohon tumbang. Alhamdulillah kami tak harus putar arah karna setengah badan jalan udah dibersihin sama tiga orang  pak polisi yang waktu itu masih berjaga. 
Cuaca seperti ini emang serem sih kalo menurutku. Soalnya momennya makin bikin kangen rumah dan seisinya. Saat kecil, aku biasanya tidur saat hujan turun dalam keadaan rambut basah. Dan terbangun dengan teriakan kenceng karna kaget denger suara petir. Saat itulah biasanya ketek mbah atau ibu (kalo pas pulang) jadi tempat berlindung ternyaman. 

 penampakan jalan yang biasa aku lewatin ke kantor  

penampakan pohon tumbang sore tadi di jalanan menanjak (ini jalannya emang muterin gunung jadi kayak motong jalan gitu. Kalo lewat sini  nggak ada 15menit dah sampe kantor )  

0 comments:

Post a Comment

 

Tumpah Ruah Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting