Sore yang teduh, bersambut dengan cerita penuh sendu dari seseorang yang jauh di sana. Yaaa, sesuatu tentang pengkhianatan, kembali terdengar. Aku tahu, Pengkhianatan memang bukan sesuatu hal yang mudah untuk diterima. Dan akan selalu menjadi hal yang tak mudah. Sakit hati, kecewa, cinta, percaya, semua perasaan bercampur menjadi rasa yang menyesakkan dada. Seakan ada bola besar di dalam dada, yang terus menghimpit. Udarapun seakan sulit untuk dihirup. Ada banyak kata yang ingin kau ungkapkan, tapi semua seakan tertahan di ujung kerongkongan. Airmata mulai mengalir dengan deras. Tak ada lagi kata, tak ada lagi rasa. Yang kau butuhkan hanya seseorang untuk bersandar.
Yang menjadikan semuanya terasa sulit adalah, bahwa Kita tak pernah membayangkan semua ini akan terjadi. Bagaimana seseorang yang amat dicinta dengan tega berbuat yang tak sepantasnya di belakang punggung kita. Seseorang yang sepanjang hari slalu kita pikirkan, slalu kita rindukan nyatanya memikirkan dan merindukan orang lain. Seseorang yang slalu hadir pertama kali di pikiran kita saat pagi menyambut, justru yang dengan begitu dalam menorehkan luka pahit.
Aku tau, bagaimana rasanya menjadi kamu. Sakit itu, sesak itu. Hari-hari penuh kegelapan itu nyatanya telah berlalu. Hari dimana aku hanya berteman sepi dan mengurung diri. Hari-hari dimana saat bangun dari tidur yang aku rasa hanya sesak dan getir. Malam-malam panjang berlalu dengan penuh rindu yang memilukan. Sepi yang tak pernah lelah menemani, meski orang-orang tak pernah berhenti berlalu lalang di sekitaran.
Tak pernah ada hal yang mudah dalam menjadi seseorang yang cintanya dikhianati. Bagaimana mungkin seseorang yang begitu mencinta bisa baik-baik saja menjalani hidup stelah hatinya dibuat remuk?! Bagaimana mungkin seseorang bisa bersikap biasa saja, setelah semua perjuangannya seakan menjadi sia. Bagimana bisa, seseorang harus berusaha lupa setelah sgala sakit yang ia terima?!
Segala hal memang terlihat mudah, bagi seseorang yang tak pernah mengalami. Bagi seseorang yang tak merasakan. Patah hati bukan hanya soal bagaimana membiasakan diri tak lagi bersamanya. Tapi bagaimana terbiasa mendengar namanya tanpa mengingat luka. Terbiasa didatangi kenangan tanpa ada lagi rasa. Terbiasa mengikhlaskan dan merelakan apa yang telah terjadi dan menjadi mimpi-mimpi bersama.
Patah hati memang tak pernah mudah. Tapi semua akan berlalu, seiring berjalannya waktu. Teruslah percaya, bahwa Tuhan tak akan mengambil sesuatu darimu, tanpa menggantinya dengan yang lebih baik. Sepanjang kau juga berusaha membuktikan bahwa kau memang layak mendapatkan sesuatu yang lebih baik.
Untuk seseorang yang sedang patah hatinya diluar sana, kau harus kuat dan harus tetap kuat! Percayalah, bahwa waktu akan memulihkan segala luka. Bahwa cinta yang baru akan datang dan membuatmu lupa, bahwa kau pernah merasakan cinta yang getir.
Thursday, 26 November 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment