Thursday, 26 November 2015

Patah hati tak pernah mudah

Posted by Nana W at 18:56 0 comments
Sore yang teduh, bersambut dengan cerita penuh sendu dari seseorang yang jauh di sana. Yaaa, sesuatu tentang pengkhianatan, kembali terdengar. Aku tahu, Pengkhianatan memang bukan sesuatu hal yang mudah untuk diterima. Dan akan selalu menjadi hal yang tak mudah. Sakit hati, kecewa, cinta, percaya, semua perasaan bercampur menjadi rasa yang menyesakkan dada. Seakan ada bola besar di dalam dada, yang terus menghimpit. Udarapun seakan sulit untuk dihirup. Ada banyak kata yang ingin kau ungkapkan, tapi semua seakan tertahan di ujung kerongkongan. Airmata mulai mengalir dengan deras. Tak ada lagi kata, tak ada lagi rasa. Yang kau butuhkan hanya seseorang untuk bersandar.
Yang menjadikan semuanya terasa sulit adalah, bahwa Kita tak pernah membayangkan semua ini akan terjadi. Bagaimana seseorang yang amat dicinta dengan tega berbuat yang tak sepantasnya di belakang punggung kita. Seseorang yang sepanjang hari slalu kita pikirkan, slalu kita rindukan nyatanya memikirkan dan merindukan orang lain. Seseorang yang slalu hadir pertama kali di pikiran kita saat pagi menyambut, justru yang dengan begitu dalam menorehkan luka pahit.
Aku tau, bagaimana rasanya menjadi kamu. Sakit itu, sesak itu. Hari-hari penuh kegelapan itu nyatanya telah berlalu. Hari dimana aku hanya berteman sepi dan mengurung diri. Hari-hari dimana saat bangun dari tidur yang aku rasa hanya sesak dan getir. Malam-malam panjang berlalu dengan penuh rindu yang memilukan. Sepi yang tak pernah lelah menemani, meski orang-orang tak pernah berhenti berlalu lalang di sekitaran.
Tak pernah ada hal yang mudah dalam menjadi seseorang yang cintanya dikhianati. Bagaimana mungkin seseorang yang begitu mencinta bisa baik-baik saja menjalani hidup stelah hatinya dibuat remuk?! Bagaimana mungkin seseorang bisa bersikap biasa saja, setelah semua perjuangannya seakan menjadi sia. Bagimana bisa, seseorang harus berusaha lupa setelah sgala sakit yang ia terima?!
Segala hal memang terlihat mudah, bagi seseorang yang tak pernah mengalami. Bagi seseorang yang tak merasakan. Patah hati bukan hanya soal bagaimana membiasakan diri tak lagi bersamanya. Tapi bagaimana terbiasa mendengar namanya tanpa mengingat luka. Terbiasa didatangi kenangan tanpa ada lagi rasa. Terbiasa mengikhlaskan dan merelakan apa yang telah terjadi dan menjadi mimpi-mimpi bersama.
Patah hati memang tak pernah mudah. Tapi semua akan berlalu, seiring berjalannya waktu. Teruslah percaya, bahwa Tuhan tak akan mengambil sesuatu darimu, tanpa menggantinya dengan yang lebih baik. Sepanjang kau juga berusaha membuktikan bahwa kau memang layak mendapatkan sesuatu yang lebih baik.
Untuk seseorang yang sedang patah hatinya diluar sana, kau harus kuat dan harus tetap kuat! Percayalah, bahwa waktu akan memulihkan segala luka. Bahwa cinta yang baru akan datang dan membuatmu lupa, bahwa kau pernah merasakan cinta yang getir.

Wednesday, 18 November 2015

Cinta, memberi tanpa pamrih

Posted by Nana W at 18:25 0 comments
Selasa, 17 November 2014
Jl. Mampang Prapatan VIII, 18.37
Seseorang menemaniku sedari jam 9 pagi tanpa tidur meski semalaman bekerja di kantor. Seperti pertemuan biasanya, selalu dipenuhi dengan obrolan ngalor ngidul. Dan selalu menyenangkan.
Petang ini dia bercerita tentang betapa cintanya seorang lelaki pada perempuannya. Ia menjalin hubungan bersama perempuannya sejak masih duduk di bangku SMa. Hingga akhirnya setelah lulus, ia tak melanjutkan kuliah dan hanya bekerja di bengkel.sementara si perempuan melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Si lelaki dengan begitu kerasnya bekerja mencari rupiah, demi bisa membayar biaya kuliah perempuannya. Ia bahkan sampai melupakan kebutuhannya sendiri. Apalagi memperhatikan penampilan. Semua orang tentu mengharapkan cerita ini berakhir bahagia seperti di novel picisan atapun drama dan film romantis, bukan?! yaa, aku juga. Tapi sayangnya, dengan sedih hati akhir ceritanya tidak demikian. Yang terjadi selanjutnya adalah si perempuan menikah dengan seseorang yang jauh lebih berpendidikan dari seseorang yang hanya berpenampilan kumel penuh oli. Tentu sajaa, seseorang yang jauh lebih mapan, dan berpenampilan lebih menarik.
Sepertu biasanya, setelah selesai bercerita, aku dan seseorangku memberikan pendapat masing-masing tentang kisah tadi. Awalnya aku berpendapat si perempuan terlalu kurang ajar dan tak tau balas budi. Tak sepantasnya ia berkhianat atas kerja keras mas bengkel untuknya. Sementara si lelaki? Aku pikir dia terlalu bodoh karena dibutakan oleh cinta. Apa ia tk pernah berpikir bahwa akhir yang buruk bisa saja terjadi?!
Tapi seseorangku berpendapat lain. Ia mengatakan, "itulah cinta yang sebenernya. Terus memberi tanpa mengharap imbalan. Jika kau memberi sesuatu pada seseorang, kemudian kau merasa rugi karena apa yang kau dapatkan tidaklah sesuai yang kau berikan, itu bukanlah mencintai. Melainkan jual beli. Si lelaki bengkel rela bekerja keras demi perempuannya bisa kuliah, melupakan semua keinginan bahkan kebutuhan pribadinya tidak lain karena dia menganggap hanya hal itu yang bisa ia tunjukkan sebagai bukti cintanya pada si perempuan. Kalau ada hal lain yang bisa ia lakukan, pasti dia akan melakukannya. Sama seperti halnya aku padamu. Aku tak pernah mengharap sesuatu atas apa yang aku berikan padamu. Seperti halnya saat kau berjuang begitu keras demi cinta di masalalumu. Meski teman-temanmu berpikir kamu terlalu bodoh dalam mencinta, tapi kau terus melakukannya, karena kamu berpikir hanya itu yang bisa kau lakukan. Berjuang Dan mempertahankan semuanya sebaik yang kau bisa.  Lain halnya, Kalau seseorang berkata ia cinta, tapi ia mengharap balasan atas apa yang diberikan, itu berarti ia tak lagi cinta. Maka, berakhirlah sudah apa yang ada diantara keduanya".
Aku speechless denger jawabannya. Aku nggak bisa merespon apapun kata-katanya. Cara berpikirnya yang dewasa, aku amat sangat menyukainya. Meski masih diluar batas kemampuanku untuk menjangkaunya, tapi semakin hari aku semakin belajar. Semakin banyak berbagi cerita, aku semakin banyak tau.
Yaaa, cinta yang dewasa dan punya komitmen tau kemana hubungannya akan dibawa. Bukan sekedar hubungan yang punya aktivitas makan bareng, jalan bareng dan haha hihi. Tapi lebih dari itu, mereka punya mimpi dan cita-cita bersama. Mereka tau apa itu cinta dan komitmen, dan membedakan mana yang hanya sebatas bersenang-senang.
Terimakasih,my dav. Untuk telah hadir dan memberi begitu banyak warna dalam hari-hari di hidupku.

Tuesday, 10 November 2015

Melodi di tengah kesendirian

Posted by Nana W at 01:31 0 comments
Jam sebelas malam lewat empat puluh tiga menit. Aku membuka menu catatan di ponsel pintarku. Ia memintaku untuk menuliskan sesuatu. seakan dia tau apa yang aku pikirkan saat ini. Tapi, Entah apa yang harus aku ceritakan. Begitu banyak hal yang terjadi.
Aku tak ingin menulis sesuatu di laman bebas akses seperti ini. Tapi aku selalu menikmati tiap huruf yang aku ketik. Tiap kata yang aku rangkai. Tak hanya menuangkan ide, tapi selalu ada perasaan tersembunyi dalam tulisan-tulisan yang aku publish selama ini. Menulis membuatku kecanduan. Seperti kopi di pagi hari.
Kamar ini mulai dipenuhi lantunan Lagu-lagu lama. Lagu-lagu yang selalu membuatku tak bisa menahan air mataku. Lagu-lagu yang selama apapun aku tinggalkan, tapi perasaan di dalamnya tak pernah berkurang barang sedikitpun. Lagu-lagu yang membangkitkan semangatku. lagu-lagu yang Yaaa Setidaknya, tak pernah membuatku merasa sendiri meki di tengah kesendirian di tengah dunia yang begitu besar ini. lagu-lagu yang membuatku merasa ada banyak keindahan meski dunia ini dipenuhi kesenduan. Terimakasih telah ada, dan tetap ada. kalian Berhasil membuat para wanita (khususnya aku) merasa begitu dicintai, meski hanya dari sebuah lagu.
Selamat malam kesendirian. Aku baik-baik saja. Aku bahkan menikmati kesendirian dan kesunyian ini. Jaga seseorang yang jauh disana untukku,yaaa. kami hanya sedang merasa jengah dengan keadaan. Ohh bukan. Aku yang membuatnya jengah dengan tingkahku.

Friday, 6 November 2015

Harapan Tak Pernah Salah

Posted by Nana W at 01:36 0 comments
Ada saatnya sgala yang kau ingin lakukan hanyalah menyendiri dan menumpahkan semuanya pada dinding kamar. Kau tak bisa mengatakan apapun, tapi air yang mengalir membasahi pipimu sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan segala yang kau rasa.
Hal-hal yang membuatmu gundah, kecewa yang menyesakkan dada dan rindu yang membawamu pada sebuah kepedihan. Itu hanyalah sedikit kata-kata yang mengungkapkan sebagian kecil dari besarnya kegelisahan yang kau rasakan.
Kau selalu ingin percaya bahwa harapan menjadikan hidupmu berwarna, mengantarkanmu pada kehidupan yang jauh lebih baik. Memotivasimu untuk selalu berpikir positif bahwa tak selamanya hitam itu kelam. Tapi pada kenyataannya, kau melupakan satu hal. Bahwa harapan yang sama juga telah mengantarkanmu pada kesendirian penuh gundah malam ini. Kau kecewa atas apa yang begitu kau harapan. Kau berharap, dan kau lupa. Lupa mengendalikan harapanmu yang semakin meninggi. Lupa mempersiapkan diri bahwa bayangan kelam bernama kecewa selalu menyertainya.
Jangan menyalahkan harapanmu. Tapi salahkanlah dirimu. kau yang selalu berlebihan dalam mengharapkan sesuatu. Kau yang lalai menyiapkan diri menghadapi bayangan kelam itu. Kau yang lupa bahwa kecewa dan harapan adalah satu.
Tetaplah berharap. Sewajarnya. Secukupnya.
 

Tumpah Ruah Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting