H-2 tahun baru 2019
Tulisan ini aku mulai saat dalam perjalanan menuju Takayama. Daerah pegunungan yang sejuk (baca dingin yang nyaris bikin beku)) dengan pemandangan alam yang sukses bikin mulut menganga dan berkali-kali mengucap puji kebesaran Tuhan.2018 buatku adalah tahun yang penuh warna. Jatuh bangun hingga tersungkur dalam hidup, menjadi tolok balik niatan ingin menjadi Nana yang lebih baik.
Perjuangan melawan sepi di tengah kehidupan yang memaksaku menjadi kuat, jatuh hati yang kemudian berakhir patah, kegagalan dalam ujian bahasa Jepang untuk kesekian kalinya, hingga kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar dari sebelumnya dalam hal pekerjaan.
Perlahan tapi pasti, Tuhan mulai memberiku banyak kenyamanan dengan keadaan di sini. Berkeliling sana kemari seorang diri, mengunjungi tempat-tempat baru, bertemu orang-orang baru, pengalaman-pengalaman baru, dll. Rasa syukur pun seakan tak pernah cukup untuk berterimakasih pada-Nya.
Di tahun 2019 nanti, doaku masih tetap sama. Semoga Tuhan senantiasa melindungi ibu dan aku, memberi kami rizki yang barokah dan melimpah, kesehatan dan rasa syukur yang tanpa putus, menghapus dendam iri dan putus asa, serta menjauhkan kami dari segala penyakit hati dan marabahaya.
Tuhan memberkati kita semua
0 comments:
Post a Comment