Ibu, aku tau perjuanganmu sudah terlalu jauh hingga sampai di titik ini. Ibu juga mungkin sudah lelah. Tapi bersabarlah sedikit lagi, bu. Semuanya akan segera berakhir.
Awan gelap itu memang telah nyata terlihat di depan kita. Tapi kita pernah melewati badai yang jauh lebih besar dari sekedar awan gelap ini. Saat dimana kita bahkan tak punya selimut untuk menghangatkan tubuh di saat dingin menyapa. Ingatlah bu, kita yang skarang, tak lagi kita yang dulu. Kita punya kekuatan yang jauh lebih dari sebelumnya. Kita punya sesuatu yang tak kita miliki dulu.
Tetaplah percaya, bu. Bahwa Tuhan slalu bersama kita. Dengan cinta kasihNya. Tuhan takkan membiarkan malaikat seperti ibu kembali terjatuh di pesakitan yang sama. Ibu masih punya Nana. Anak ibu yang manja, yang kini tengah belajar mandiri, mencari jalan untuk mulai membangun mimpi-mimpi kita. Ibu takkan berjuang sendirian lagi seperti dulu. Tak akan.
Jangan putus berharap akan kebaikan Tuhan, bu. jika bukan karna kebaikanNya, kita takkan punya tenaga dan smangat hingga saat ini. Kita bisa melewati semua ini, bu. Kita pasti bisa.
Doakan selalu anakmu ini, yaa bu. Karna hanya dengan doa dan cinta kasih ibu selama ini lah, aku mampu melewati semuanya dengan baik, dengan penuh senyum. Akan ku seleseikan semua yang telah kumulai di kota ini. Tunggu kepulangan anak ibu ini dengan senyum yang selalu menenangkan itu. Dengan dekapan hangat yang tak ada duanya.
Aku menyayangi ibu lebih dari apapun, jauh di atas cintaku pada siapapun di dunia ini.
Friday, 13 May 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment