jam dua dinihari, menuju setengah tiga. Udara Semarang akhir-akhir ini emang sedang dingin-dinginnya. Dan tentu saja, sukses bikin aku begitu malas untuk beranjak. Terlebih lagi, Beberapa hari ini aku mengalami kesulitan tidur saat malam, dan kesulitan bangun saat pagi. Yaa dan akhirnya, tidur hampir subuh dan bangun mendekati dzuhur.
Saat terjaga di suasana hening dinihari seperti ini, banyak hal datang silih berganti dalam pikiran. Terkebih tentang ucapan-ucapan menyakitkan di masa lalu, seringkali menghantuiku. Meski aku telah mencoba memaafkannya, tapi rasa sakit itu tak pernah hilang. Aku paham betul, tak seharusnya ucapan orang yang tak mengenalku menjadi pikiran dan mengganggu hidupku. hanya saja, aku begitu habis pikir pada mereka. Bagaimana mungkin orang bisa dengan begitu mudahnya menghakimi orang lain yang bahkan mereka tak pernah duduk dan mengobrol bersama. Bagaimana mereka Bisa mengejek seseorang dengan begitu dalamnya hanya dengan melihat bentuk tubuhnya. Bagaimana bisa seseorang menyakiti orang lain yang bahkan tak pernah mengusik hidupnya.
Entah apa yang ada dalam diri mereka hingga mereka seakan tak punya hati dan pikiran. Apa mereka menganggap diri merekalah yang paling sempurna, hingga dengan begitu mudahnya menghakimi sesuatu yang bahkan mereka tak mengerti. Jika mereka punya setidaknya sedikit saja hati dan pikiran, tentu mereka tak akan begitu. Bahwa bagaimana seseorang hidup adalah hasil dari apa yang mereka telah lewati. Kita tak pernah tau kesulitan, kesakitan dan penderitaan seperti apa yang telah seseorang lalui hingga sampai di titik dimana orang lain kemudian menghakiminya.
Untuk orang-orang yang telah menyakitiku, terimakasih untuk segala luka dan airmata yang telah kalian beri. Aku menjadi sekuat sekarang, tak lain adalah karena kalian. Aku tak tau kesalahan apa yang telah aku lakukan hingga kalian begitu membuatku terluka begitu dalam. Aku bahkan tak pernah masuk dalam kehidupan kalian, tapi kalian masuk dalam lingkaranku hingga menjadi mimpi buruk dalam waktu yang panjang. Tapi apapun itu, aku tak akan membalas semua yang telah kalian lakukan. Karena aku tak seperti kalian. Aku hanya percaya, bahwa tangan Tuhan yang akan bekerja.
Wednesday, 2 March 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment