Monday 4 March 2019

Aku kau dan kursi pojok warung kopi

Posted by Nana W at 19:13


Di sebuah warung kopi yang tak terlalu besar, aku kembali bertemu dengannya. Seperti biasanya, kami memilih tempat duduk di pojok ruangan. Dengan kursi empuk yang begitu nyaman untuk diduduki. Ia duduk di sebelah kananku, sementara sebelah kiri adalah jendela besar yang menghadap langsung ke jalan. 
Seperti di pertemuan lainnya, tanpa jengah aku terus memandanginya. Mendengarkan dia bercerita tentang hari-harinya. Bagaimana teman-temannya seringkali bertingkah konyol untuk menghapus kebosanan. Senyumnya merekah bagai bunga mawar yang baru mekar di pagi hari. Sinar matanya yang teduh membuatku jatuh lebih dalam pada hatinya. Lesung pipitnya yang sesekali nampak menambah keindahan senyum di bibirnya. Ahh Tuhan begitu baik padamu hingga menganugerahkan wajah yang rupawan seperti hatimu. 
Rasanya aku hampir gila saat terpisah jauh darimu. Segala hal tentangmu tak pernah pergi dari ingatanku sepanjang 24/7. Bagaimana tanganmu selalu membelai lembut wajahku, mengusap kepalaku, menyeka makanan yang menempel di bibirku. Hal-hal kecil yang kau lakukan adalah semesta kebahagiaan bagiku. 

Kamu, yang namanya tak pernah absen dalam tiap rapalan doa-doaku. Aku takkan mengkhawatirkan apapun yang akan terjadi kelak antara kita. Tapi yang jelas aku kan tetap bersyukur untuk kesempatan ini. Kesempatan bertemu denganmu, berbagi tangis dan tawa, berbagi rindu di antara jarak, pun kesempatan mencintai dan dicintai. 

0 comments:

Post a Comment

 

Tumpah Ruah Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting