Tak hanya airmata, perpisahan menyisakan begitu banyak duka yang mendalam di dada. Meski tak selalu diucapkan, tapi nyata tersisa.
Aku tak pandai menyampaikan perasaan padamu, karenanya aku menikmati tiap proses yang kulalui untuk sekedar perpaling dari bayangmu. Tak ada rindu yang mudah ditengah kehampaan aku dan kamu. Tapi apa yang bisa kuucap, diantara kebisuan yang mendalam ini. Aku teguh pada keheninganku, dan kau teguh pada persembunyianmu.
Barangkali, memang beginilah Tuhan menakdirkan kisah antara kau dan aku. Indah memang, walau tak bertahan lama. Sakit memang, tapi tak cukup untuk mengubur segala indah yang pernah kita rajut bersama.
Bahagialah selalu, hiduplah dengan penuh cinta kasih sebagaimana adanya dirimu.
Friday, 5 May 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment